Halaman

Selasa, 24 September 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 396

Tadabbur Al-Quran Hal. 396
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.
- Al-Qasas ayat 85 :

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali [617]. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

- [617] Kota Makkah. Ini adalah suatu janji dari Allah bahwa Nabi Muhammad akan kembali ke Makkah sebagai orang yang menang dan ini sudah terjadi pada tahun ke delapan hijrah ketika beliau menaklukkan kota Makkah. Ini merupakan suatu mukjizat bagi beliau.

- Asbabun Nuzul Al-Qasas ayat 85 :

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari adh-Dhahhak bahwa ketika Nabi saw. keluar dari Mekah dan tiba di al-Juhfah, beliau merasa rindu kepada Mekah. Maka Allah menurunkan ayat ini.

- Tafsir Al Muyassar Al-Qasas ayat 85 :

Sesungguhnya Allah yang menurunkan Al Qur'an kepadamu (wahai Rasul) dan mewajibkan atasmu untuk menyampaikannya dan berpegang teguh dengannya pasti akan mengembalikanmu ke tempat di mana kamu keluar darinya, yaitu Makkah. Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrikin itu: Rabb-ku lebih mengetahui siapa yang datang membawa petunjuk dan siapa yang melenceng jauh dari kebenaran.

- Riyāduş şālihin :

Dari Abdullah bin Amr Ra., dia berkata, "Kami pernah mengadakan suatu perjalanan bersama Rasulullah Saw., lalu di suatu tempat pemberhentian kami berhenti. Sebagian kami ada yang memperbaiki tempat tidur, sebagian lagi berlatih memanah, sebagian lagi memberi makan hewan, dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah Saw. menyeru, memanggil kami untuk salat berjamaah, lalu kami berkumpul di dekat beliau. Beliau Saw. bersabda, Para Nabi sebelum aku diutus untuk menuntun umatnya kepada kebaikan yang telah diajarkan Allah Swt. bagi mereka dan mengingatkan bahaya
yang mengancam mereka. Umatku yang sempurna dan selamat ialah angkatan yang pertama, angkatan sesudah itu akan ditimpa berbagai cobaan berupa hal-hal yang tidak disenanginya, seperti timbulnya fitnah. Dimana sebagian mereka menghina sebagian yang lain sehingga timbullah bencana. Orang-orang mukmin berkata, Inilah kiranya yang membinasakanku, Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula bencana yang lain. Dan orang mukmin berkata, Ini.! Ini..!" Siapa yang ingin bebas dari neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam keimanan kepada Allah Swt. dan hari akhirat..." (HR Muslim). (Dr. Mustafā Said Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 551-552).

- Medical Hadiš :

Dari 'Asim bin Umar bin Qatādah, dia berkata, "Jabir bin Abdullah pernah datang pada keluarga kami. Kebetulan, ketika itu ada seseorang yang menderita sakit bengkak bernanah atau luka. Lalu Jabir berkata, 'Kamu sakit apa?' la menjawab, 'Bengkak, saya sakit sekali. Jabir berkata, 'Hai pelayan, panggil tukang bekam kemari!' Orang yang sakit itu bertanya, Ya Abdullah, apa yang akan kamu perintahkan pada tukang bekam itu? Jabir menjawab, Saya akan menyuruhnya untuk membekam bengkakmu. Orang sakit itu berkata, Demi Allah Swt. dihinggapi lalat atau tersentuh kainnya saja aku merasa sakit sekali. Apalagi jika dibekam." Ketika Jabir mengetahui bahwa orang yang sakit tersebut enggan untuk dibekam, maka ia pun berkata, 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, Di antara penyembuhan yang ampuh adalah berbekam, minum madu, atau sudutan dengan panas api (A-Kay). (HR AI-Bukhāri-Muslim)
(Aż-Zahabi, At-tibbun Nabawi, 1410 H/1990 M:151).

- Tibbun Nabawi :

Khasiat 'Asal (madu)

Manfaat Asal (madu) sudah banyak dijelaskan di bagian terdahulu dan sering disinggung. Yang perlu ditegaskan adalah bahwa madu sangat baik untuk memelihara kesehatan. Yang paling baik ialah yang warnanya putih dan bening, yang manisnya lebih alami. Yang diambil dari hutan dan pepohonan lebih baik daripada yang diambil dari gua. Yang pasti, hal ini tergantung dari tempat peternakan lebah. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Zãdul Ma 'ādi fi Hadyi Khayril lbādi, Juz 4, t.t.: 340-341),.

- Hadis Motivasi QS 28: 85 :

Dari Abu Sa'id Al-Khudri. Ditanyakan kepada Rasulullah . "Siapakah manusia yang paling utama?" Rasulullah bersabda: "Seorang mukmin yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya ... (HR Bukhari. 2634) dia berkata.

- HADIS NIAGA QS AI-Ankabüt, 29: 2 :

Ujian dalam Berniaga

Dari Mush'ab bin Sa'ad, dari bapaknya, dia berkata, Aku berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujiannya?" Beliau menjawab: "Para nabi, kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah, akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya." (HR Tirmizi, 2398)

- AMAL NIAGA :

1. Sesuai dengan kadar keimanannya. Ujian yang paling berat adalah ujian yang diberikan kepada para nabi karena keimanan mereka yang luar biasa.
2. Setiap muslim pasti diuji oleh Allah. Kerugian dan masalah adalah bentuk ujan dari Allah kepada para niagawan muslim.
3. Bentuk ujian bukan hanya berupa hal-hal yang tidak disukai. Hal-hal yang disukai termasuk ujan pula, seperti kebahagiaan dan kesuksesan.

- Tadabbur Surah Al-Qashash Ayat 85-88 :

Ayat 85-88 dari surah Al-Qasas ini menjelaskan beberapa hal terkait Rasul Saw. 
1. Allah  yang mewajibkan Nabi Muhammad Saw. untuk menerapkan hukum-hukum Al-Qur’an.  Sebab itu, Allah meminta pertanggungjawaban Rasul saw. di akhirat atas kewajiban tersebut. 
2. Rasul  saw. menerima Al-Qur’an itu bukan atas keinginannya sendiri, melainkan murni rahmat dari Allah. Sebab itu, Nabi Muhammad Saw. dilarang menjadi penolong kaum kafir dan kekufuran. 
3. Allah mewajibkan Rasul Saw. untuk terus-menerus berdakwah kendati rintangannya sangat berat dan jangan sekali-kali terlibat dalam perbuatan syirik. Semua yang ada pasti hancur kecuali Allah dan hukum itu hanya milik-Nya dan kepada-Nya manusia dikembalikan.

Tadabbur Surah Al-Ankabut Ayat 1-6 :

1. Ayat 2-6 dari surah Al-’Ankabūt ini menjelaskan bahwa Allah akan menguji setiap mukmin, seperti halnya orang-orang mukmin sebelumnya. Ujian itulah yang akan menentukan kualitas imannya; benar atau dusta belaka. Apakah orang-orang kafir dan musyrik itu mengira bahwa mereka sanggup mengalahkan Allah atau menghidnar dari azab Allah? Sunggung perkiraan yang amat lemah dan jelek sekali.
2. Orang-orang yang berharap berjumpa dengan Allah di surga nanti, hendaklah beriman, beramal saleh dan mencurahkan semua potensi diri dan hartanya di jalan Allah untuk kebaikan diri sendiri. Sungguh Allah tidak butuh pada apa dan siapa pun.