Halaman

Minggu, 05 Mei 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 376

Tadabbur Al-Quran Hal. 376
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ash-Syu'ara ayat 214 :

وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,

- Asbabun Nuzul Ayat 214-215 :

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Juraij bahwa ketika turun ayat, "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat." beliau memulai dari keluarga dan marganya, sehingga hal itu terasa berat atas kaum muslimin. Maka Allah menurunkan ayat 215.

- Tafsir Al Muyassar Ash-Syu'ara ayat 214 :

Berilah peringatan (wahai Rasul) dengan memulai dari yang lebih dekat kemudian yang dekat dari kaummu, dari siksa kami agar ia tidak menimpa mereka.

- Tafsir bnu Kasir :

<Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang nengikutimu. (Qs Asy-Syu'arā, 26: 214-215).

Allah Swt. berfirman seraya memerintahkan Rasul-Nya Saw. agar memberi peringatan kepada kerabat-kerabatnya (Muhammad) yang terdekat. Karena tidak ada yang bisa menyelamatkan seorang pun dari mereka kecuali dengan imannya terhadap Rabb-nya. Di samping itu juga, Allah memerintahkan beliau agar bersikap lemah lembut terhadap hamba-hamba Allah yang beriman yang mengikutinya. Apabila ada makhluk Allah yang bermaksiat kepadanya (Nabi Saw.)-siapa pun orangnya- maka ia terbebas dari tanggung jawab. Oleh karenanya, Allah Swt. berfirman, «Kemudian jika mereka mendurhakaimu, maka katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan." (Qs Asy-Syu'arā, 26: 216).

Peringatan khusus kepada kerabat dekat ini tidak menafikan peringatan umum kepada untuk semua orang, namun yang khusus adalah bagian dari yang umum, seperti firman Allah Swt., éagar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (QS Yāsin, 36: 6) dan firman-Nya, ..agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya.. (Qs Asy-syūrā, 42: 7) dan firman-Nya, Peringatkanlah dengannya (Al-Qur 'an) itu orang yang takut akan dikumpulkan menghadap Tuhannya (pada hari kiamat)... (QS Al-An'äm, 6: 51) dan firman-Nya, ..agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar engkau dapat memberi peringatan kepada kaum yang membangkang. (QS Maryam, 1997) dan firman-Nya, 4,.. Barangsiapa mengingkarinya (A-Quran) di antara kelompok-kelompok (orang Quraisy), maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya.. (QS Hüd, 11: 17).

Dalam kitab Sahih Muslim, "Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidakkah seseorang yang mendengarkanku dari umat ini, baik Yahudi ataupun Nasrani, kemudian tidak beriman kepadaku, kecuali pasti masuk neraka." (lbnu Kašir, Tafsirul Qurānil Azimi, Jilid 10, 1421 H/2000 M: 367-375).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Rifa'ah Ra., ia berkata, "Aku tiba di tempat Rasulullah Saw. saat beliau sedang berkhutbah. Lalu aku berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah Saw., ada orang asing yang sengaja datang kepada Anda untuk bertanya tentang agama, ia tidak tahu apa agamanya.' Maka Rasulullah Saw. pun mendatangiku dan memutuskan khutbahnya. Ketika beliau sampai di dekatku, diberikanlah sebuah kursi. Selanjutnya Rasulullah Saw. duduk di kursi tersebut dan mengajarkan kepadaku perihal agama yang telah diajarkan Allah kepada beliau. Setelah itu, beliau meneruskan khutbahnya hingga selesai." (HR Muslim).

Hadis di atas memberikan beberapa faedah di antaranya:
(a) Kesempurnaan rendah hati Nabi Saw., dan kelemahlembutan beliau kepada orang muslim serta simpatinya pada kaum muslimin.
(b) Beliau bergegas untuk menjawab perkara agama dan mendahulukan perkara yang penting bagi umat.
(c) Pembicaraan beliau kepada orang yang bertanya tentang agama tatkala beliau sedang khutbah dipandang jarang sekali, namun tidak mengganggu orang-orang yang hadir pada waktu itu. karena Nabi Saw. melanjutkan khutbahnya.
(d) Semangat beliau mengajarkan perkara-perkara agama kepada mereka.
(Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 516-517)

- Hadis Nabawi :

Dari Anas Ra., dia berkata, "Nabi Saw. bersabda kepada Abu Talhah, 'Aku berpendapat sebaiknya kamu berikan untuk kaum kerabat.' Abu Talhah berkata, 'Aku akan melaksanakannya, wahai Rasulullah. Maka Abu Talhah membagikannya untuk kerabatnya dan anak-anak pamannya. Ibnu 'Abbas Ra. berkata, Ketika turun surah Asy-Syu'arā', 26: 214, (yang artinya: Dan berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu yang terdekat), maka Nabi Saw. berseru, Wahai Bani Fih, wahai Bani Adiy' yaitu nama-nama suku Quraisy. Abu Hurairah Ra. berkata "Ketika turun 05 Asy-Syu'arā, 26: 214, yang artinya: ("Dan berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu yang terdekat"), maka Nabi Saw. berseru, "Wahai kaum Quraisy." (HR AI-Bukhäri, Sahibul Bukhāri, Juz 4, No. Hadis 2752, 1400 H: 6),

- Hadiš Qudsi :

Dari Anas Ra., dia berkata, "Pada hari kiamat, manusia saling bergelombang satu dengan yang lainnya. Mereka mendatangi Adam As., dan berkata, Mintakan syafā'at pada Rabbmu bagi kami.' la berkata, Aku tidak berhak untuk itu, namun temuilah lbrahim As. sesungguhnya dia Khalil ArRahmān (Kekasih Allah). Mereka pun mendatangi lbrahim As. ia pun berkata, 'Aku tidak berhak untuk itu, namun temuilah Musa As., sesungguhnya dia Kalimullāh (yang berbicara langsung dengan Allah). Mereka pun mendatangi Musa As..Bia juga berkata, Aku tidak berhak untuk itu, akan tetapi temuilah Isa As,, sesungguhnya dia Ruh Allah (yang langsung ditiupkan kerahim Maryam) dan Kalimat-Nya. Lalu mereka mendatangi Isa As., ia pun berkata, Aku tak berhak untuk itu, tapi temuilah Muhammad Saw. Lalu mereka pun mendatangiku, dan aku berkata, Akulah yang berhak untuk itu (memberikan syafä at). Kemudian aku meminta izin kepada Rabb-ku, dan aku diizinkan. Dia mengilhamiku dengan makna-makna pujian (yang belum pernah aku tahu sebelumnya), aku pun tersungkur dan sujud kepada-Nya. Kemudian dikatakan, 'Hai Muhammad, angkatlah kepalamu, katakanlah. (perkataanmu) akan didengar, mintalah. (maka) kamu akan diberi, mintalah syafä at (maka) kamu akan diberi syafa at. Maka aku berkata, Wahai Rabb-ku, umatku, umatku. Dia (Allah) berfirman, Pergilah! Dan keluar kan siapa saja yang mempunyai iman yang jauh lebih kecil dari biji sawi di hatinya. Maka akupun pergi dan melaksanakannya. (HR Imam Al-Bukhari) (Mustafā bin Adawi. Aş-Sahihul Musnad minal Ahādisil Qudsiyyati, t.t. 144)

- Penjelasan Surah Asy-Syu'ara Ayat 207-227 :

Ayat 207-227 surah Asy-Syu’ara ini meneruskan penjelasan ayat sebelumnya terkait orang-orang yang kafir kepada Al-Qur’an dan Nabi Muhammad saw. Mereka itu tidak akan lolos dari azab Allah. Allah tidak binasakan suatu kaum kecuali setelah diutus kepada mereka rasul-Nya. Rasul Saw. diperintahkan berdakwah agar manusia tidak  menyekutukan Allah. Kemusyrikan itu akan  menyebabkan azab Allah turun seperti yang dialami oleh umat-umat sebelumnya.

Allah perintahkan Rasul saw. berdakwah kepada keluarga yang terdekat, setelah itu kepada masyarakat Arab dan kemudian ke seluruh dunia. Beliau juga diperintahkan agar merendahkan hati kepada para pengikutnya kaum mukmin, tawakal pada Allah, merasakan pengawasan-Nya, menjelaskan setan itu mudah menguasai orang-orang pendusta, para penyair yang menyimpang yang suka mengembara di setiap lembah dan suka mengatakan perkara yang tidak mereka lakukan. Kecuali para penyair beriman,  beramal saleh, mengingat Allah yang banyak dan mereka menang setelah dizalimi. Orang-orang zalim itu akan mengetahui tempat kembali mereka.