Halaman

Jumat, 03 Mei 2024

Tadabbur Al Quran Hal. 375

Tadabbur Al-Quran Hal. 375
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Ash-Syu'ara ayat 205 :

اَفَرَءَيْتَ اِنْ مَّتَّعْنٰهُمْ سِنِيْنَ ۙ

Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahun,

- Tafsir Al Muyassar Ash-Syu'ara ayat 205 :

Apakah kamu mengetahui (wahai Rasul) bila Kami memberi mereka kenikmatan dalam hidup selama bertahun-tahun dengan menunda ajal mereka,

- Asbabun Nuzul Ayat 205-207 :

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abu Juhdham bahwa Nabi saw. terlihat sedang bingung, lalu para sahabat bertanya, dan beliau menjawab, "Mengapa?"Aku bermimpi melihat musuhku yang berasal dari umatku setelah aku mati." Maka turunlah ayat 205- 207. Maka hati beliau lega.

- Hadis Sahih (ayat 184-189) :

Ibnu Abbas Ra berkata, "rang Qutaisy berkata kepeda Nabi Saw Berdoalah kepada Tuhanmu bagi kami, agar mengubah bukit Sata menjadi emas niscaya kami akan beriman kepadamu Beliau bersabda, Apakah kalian akan melakukannya? Mereka menjawab, "Benar lalu beliau berdoa maka datanglah Jibril seraya mengatakan, Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam untukmu dan mengatakan kepadamu, kalau engkau berkenan maka bukit Sata akan menjadi emas bagi mereka, namun siapa di antara mereka yang kufur setelah itu, maka kami akan mengazabnya dengan azab yang belum pernah ditimpakan kepada seorang pun di alam ini. Dan jika engkau menghendaki Aku akan membukakan pintu tobat dan rahmat bagi mereka Beliau bersabda, Bahkan pintu tobat dan rahmat (yang aku kehendak) (HR Ahmad, Wusnad tām Ahmat bin Hantal. Iuz 4, No Hadis 2166. 1416 H/1996 Mi 60)

- Tatsir At-Tabari :

Makna ayat ini adalah, Takutlah kalian, wahai kaum, terhadap siksaan Tuhan kalian,' { yang telah menciptakan kalian dan orang-orang terdahulu }, yakni makhluk yang terdahulu.

Mengenai lafaz Al-Jibilah (kaum-kaum) dalam bahasa Arab terdapat dua aksen, ada yang dibaca A-Jibillah dan ada juga A-Jubullah, dan apabila huruf ha'-nya dibuang, maka yang paling banyak digunakan adalah dengan bacaan A-Jubul. Sebagaimana dalam firman-Nya, ..wa laqad adalla minkum jubullan kašira.. (Sungguh ia telah menyesatkan dari mereka kaum-kaum yang banyak). Dari Ibnu Abbās Ra., mengenai firman-Nya, Bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang terdahulu. Artinya, makhluk terdahulu.

Dari Mujāhid, mengenai ayat, ..umatumat yang terdahulu. Artinya ALKhaliqah (yang telah diciptakan). (At-Tabari, JāmiuT Bayāni An Ta wili Ayi'l Qur'āni, Juz 17, 1422 H/2001 M: 635-636).

- Riyāduş şālihin :

Diriwayatkan dari Sa'ad bin Abu Waqqas, Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa membaca saat mendengar muažin, Asyhadu allā lāha illallāhu wahdahu Lã Syari kalahu wa Anna Muhamadan Abduhu wa Rasūluhu Raditu billähi Rabba wabi Muhamamdir rasūla wabil Islāmi Dina' (Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, saya rida Allah Swt. sebagai Tuhan, dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, serta Islam sebagai agama), niscaya dosanya akan diampuni. ") (HR Muslim).

Hadis di atas memberikan faedah tentang keutamaan berdoa dengan redaksi diatas apabila mendengar azan. (Faisal bin Abdul 'Aziz Ali Mubārak, Tatrizu Riyādis Sālihina, Juz 2, t.t. :107).

- Hadiš Nabawi :

Dari Anas bin Mālik Ra., dia berkata, "Pernah terjadi pada masa Rasulullah Saw. harga barang menjadi mahal, sehingga orang-orang berkata, Wahai Rasulullah! tetapkanlah harga. Maka Rasulullah Saw. bersabda, 'Sesungguhnya Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Menggenggam dan Yang Maha Melapangkan, serta hanyalah Dia Yang Maha Penentu harga. Aku berharap bertemu Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun yang menuntutku dengan satu pengaduan, baik dalam darah maupun harta." (HR Ahmad, Musnad Al-Hmam Ahmad bin Hanbal, Jilid 20, No. Hadis, 12591: 46). Dişahihkan oleh Syaikh Al-Albāny dalam Sahih wa Daif Sunan Abu Dāwud no. 3451.

- Hadiš Qudsi :

Dari Anas bin Malik Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Allah Swt. berfirman, Sesungguhnya umatmu senantiasa berkata, apa ini dan apa itu hingga mereka mengatakan, Ini Allah yang menciptakan makhluk lalu siapakah yang menciptakan Allah?" (HR Muslim, Sahih Muslim, Juz 1, No. Hadis, 136:121).

- Penjelasan Surah Asy-Syu'ara Ayat 183-206 :

Ayat 184-191 meneruskan kisah kaum Nabi Syuaib yang curang dalam berjual beli dan tidak mau bertakwa kepada Allah yang menciptakan mereka dan manusia sebelum mereka. Mereka malah menuduh Syuaib terkena sihir dan pendusta, karena Syuaib hanya manusia seperti mereka. Mereka bahkan menantang Syuaib agar diturunkan potongan-potongan benda  langit jika kerasulannya benar. Nabi Syuaib menyerahkan semua perbuatan mereka kepada Allah.  Lalu Allah musnahkan mereka pada hari yang ditutupi awan gelap seperti badai. Sebenarnya peristiwa itu menjadi pelajaran bagi manusia setelah mereka. Sungguh Allah itu Mahaperkasa dan Maha Penyayang. 

Ayat 192-206 menjelaskan Al-Qur’an itu diturunkan Pencipta alam semesta. Dibawa malaikat Jibril ke dalam hati Nabi Muhammad Saw. agar ia menjadi pemberi peringatan. Al-Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang fasih dan telah disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya. Apakah tidak cukup sebagai bukti bagi kaum kafir itu bahwa ulama Bani  Israil mengetahui Al-Qur’an itu. Sekiranya Al-Qur’an itu diturunkan dalam bahasa non-Arab, mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Demkian Allah masukkan sifat ingkar ke dalam hati para pembangkang sehingga mereka tidak bisa menerima kebenaran. Sebaliknya, mereka meminta azab yang  dijanjikan Allah dipercepat. Bagaimana sekiranya Allah berikan kenikmatan kepada mereka beberapa tahun, kemudian datanglah azab yang dijanjikan itu?