Halaman

Jumat, 17 November 2023

Tadabbur Al-Quran Hal.348

Tadabbur Al-Quran Hal. 348
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Mu'minun ayat 100 :

لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ

agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh [557] sampai pada hari mereka dibangkitkan.

- [557] Barzakh yaitu tempat atau keadaan orang setelah mati sampai dia dibangkitkan pada hari kiamat.

- Tafsir Al Muyassar Al-Mu'minun ayat 100 :

Agar aku melaksanakan apa yang telah aku tinggalkan, yakni iman dan taat. Dia tidak akan bisa berbuat seperti yang dia inginkan, dan permintaannya tidak akan dikabulkan dan juga tidak ditunda. Namun hal itu adalah perkataan yang diucapkannya saja dan tidak akan bermanfaat. Dan ia adalah orang yang tidak bisa dipercaya. Meskipun ia dikembalikan ke dunia niscaya, ia akan kembali kepada perkara-perkara yang dilarang. Orang-orang yang sudah meninggal akan selalu berada dalam barzakh, yakni dinding pemisah antara dunia dan akhirat hingga hari kebangkitan dan hari perhimpunan.

- Tafsir bnu Kasir :

Allah Swt. menyucikan diri-Nya dari memiliki anak atau sekutu, Dia berfirman, { Allah tidak mempunyai anak dan tidak ada Tuhan (yang lain) bersama-Nya, (sekiranya tuhan banyak), maka masing-masing Tuhan itu akan membawa apa (makhluk) yang diciptakan-Nya, dan sebagian dari Tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain.., } Artinya, kalaulah jumlah Tuhan itu lebih dari satu, maka masing-masing akan menyendiri dengan apa yang telah diciptakannya sehingga kondisi ini tidak akan teratur. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa wujud (alam semesta) itu tersusun dengan rapi, setiap bagian dari alam, bagian atas maupun bagian bawah, saling terkait dengan penuh kesempurnaan. ..{ Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih...} (Q5 A-Mulk, 67: 3) (Jika Tuhan itu lebih dari satu), maka setiap Tuhan akan berusaha mengalahkan Tuhan yang lain sehingga sebagian Tuhan lebih berkuasa dibanding sebagian lain. Para ahli ilmu kalam menerangkan makna ini dan mereka menyebutnya dengan dalil Tamānu' (saling berlawanan). Yaitu, kalau memang pencipta badan itu ada dua atau lebih, pencipta yang satu ingin menggerakkan badan dan pencipta yang lain ingin mendiamkannya.

Jika kedua-duanya tidak bisa mencapai keinginannya, kedua-duanya tak berdaya. Padahal, Tuhan tidak boleh lemah. Tapi juga tidak mungkin juga maksud keduanya tercapai karena saling berlawanan. Hal yang mustahil ini terjadi, karena pencipta seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih... (Q5 Al-Mulk, 67: 3) Jika Tuhan itu lebih dari satu), maka setiap Tuhan akan berusaha mengalahkan Tuhan yang lain sehingga sebagian Tuhan lebih berkuasa dibanding sebagian lain. Para ahli ilmu kalam menerangkan makna ini dan mereka menyebutnya dengan dalil Tamānu' (saling berlawanan). Yaitu, kalau memang pencipta badan itu ada dua atau lebih, pencipta yang satu ingin menggerakkan badan dan pencipta yang lain ingin mendiamkannya. Jika kedua-duanya tidak bisa mencapai keinginannya, kedua-duanya tak berdaya.

Padahal, Tuhan tidak boleh lemah. Tapi juga tidak mungkin juga maksud keduanya tercapai karena saling berlawanan. Hal yang mustahil ini terjadi, karena pencipta lebih dari satu, maka mustahil juga adanya lebih dari satu pencipta. Namun, jika yang tercapai hanyalah maksud salah satu dari keduanya saja, maka yang berhak menjadi pencipta hanyalah yang tercapai maksudnya saja, sedangkan yang kalah adalah yang diciptakan karena tidak mungkin yang disembah terkalahkan.

Dengan demikian, Allah Swt. berfirman, { ..Sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu. }, yaitu benar-benar terlepas setinggi-tingginya dari apa yang telah dikatakan oleh orang-orang yang zalim, yang berlebihan dalam pengakuannya mengenai anak dan sekutu (bagi Tuhannya). (Ibnu Kašir, Tafsirul Qurānil Azimi, Jilid 10, 1421 H/2000 M: 143).

- Riyāduş şālihin :

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan Lã llāha illalLāh wahdahū Lã Syarika Lahu Lahu' Mulku wa Lahu'l Hamdu wahuwa alā Kulli Syai'in Qadir (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Mahakuasa atas segala sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan sepuluh hamba sahaya. Dicatat baginya seratus kebaikan dan dihapus seratus keburukan.

Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan setan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dari itu.

Barangsiapa membaca SubhânalLāhi wa bihamdihi (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan." (HR A-Bukhari-Muslim).

Hadiš di atas memberikan faedah keutamaan zikir, keluasan rahmat Allah Swt. dan magfirah-Nya. (Faisal bin Abdul Aziz Ali Mubārak, Tatrizu Riyādis Sālihina, Juz 2, t.t.: 255).

- Penjelasan Surah Al-Mukminun Ayat 90-104 :

 Ayat 90-100 meneruskan perilaku kaum kafir Mekah sebelumnya. Kebenaran Al-Qur’an dan Rasulullah Saw. mereka tolak dan menuduhnya sebagai kebohongan dan menuduh Allah memiliki anak wanita. Allah itu tidak beranak, tidak ada tuhan lain bersama-Nya. Jika ada tuhan-tuhan  lain selain Allah, pasti tuhan-tuhan itu saling memperebutkan ciptaan mereka dan pasti ada yang menang dan ada yang dikalahkan. Akibatnya, alam ini tidak akan aman dan teratur seperti ini. Allah itu Maha Mengetahui yang ghaib dan  yang nyata. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifati dan sekutukan. 

 Nabi Muhammad Saw. diperintahkan Allah meminta keselamatan sekiranya Allah menimpakan azab kepada kaum yang zalim itu, menolak keburukan dengan cara yang baik dan  minta perlindungan kepada-Nya dari bisikan  dan kehadiran setan. Orang-orang kafir itu akan menyesal saat sakaratul maut. Ketika itu  mereka akan meminta dikembalikan lagi ke dunia agar dapat beramal saleh. Mustahil... Mereka akan tinggal di alam Barzakh sampai hari kebangkitan atau hari kiamat.

 Ayat 100-104 menjelaskan pada hari kiamat tidak berguna lagi hubungan keluarga dan tidak akan saling bertanya diantara mereka.  Siapa yang lebih berat timbangan amal kebaikannya, maka ia akan sukses. Yang ringan timbangan kebaikannya akan tersiksa dalam neraka, kekal di dalamnya dan bermuka cacat.