Halaman

Jumat, 03 November 2023

Tadabbur Al-Quran Hal. 346

Tadabbur Al-Quran Hal. 346
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Al-Mu'minun ayat 67 :

مُسْتَكْبِرِيْنَۙ بِهٖ سٰمِرًا تَهْجُرُوْنَ

dengan menyombongkan diri dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya (Al-Qur'an) pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.

- Asbabun Nuzul Al-Mu'minun ayat 67 :

مُسْتَكْبِرِيْنَۙ بِهٖ سٰمِرًا تَهْجُرُوْنَ

dengan menyombongkan diri dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya (Al-Qur'an) pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.

Diriwayatkan oleh lbnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa'id bin Jubair bahwa kaum Quraisy duduk-duduk mengobrol dan begadang pada malam hari di sekeliling Ka'bah. Mereka tidak bertowaf, bahkan mereka bermegah-megah diri karena dapat menguasai baitullah itu. Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang seperti itu.

Sumber: Asbabun Nuzul-K.H.Q.Shaleh - H.AA. Dahlan dkk.

- Tazkiyyatun Nafs :

Khauf (takut) merupakan tempat persinggahan yang paling penting dan paling bermanfaat bagi hati. Ini merupakan keharusan bagi setiap orang. Firman Allah Swt., { Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman. } (QS Ali-imran, 3: 175).

Allah Swt. memuji orang-orang yang takut di dalam Kitab-Nya dan menyanjung mereka, { Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya, dan mereka yang tidak menyekutukan Tuhannya, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya, mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya. } (QS Al-Mu'minūn, 23: 57-61).

Kata Khauf tidak jauh maknanya dengan kata Wajal, Khasyyah, Rahbah, Haibah, meskipun ada sedikit perbedaan pada perincian atau penyertaannya. Ada yang berpendapat bahwa khauf merupakan kegundahan dan gerakan hati karena ingat sesuatu yang ditakuti. Ada pula yang berpendapat bahwa khauf adalah upaya hati untuk menghindar darí datangnya sesuatu yang tidak disukai, saat ia merasakannya. Sedangkan Khasyyah lebih khusus daripada Khauf. Khasyyah adalah milik orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang Allah Swt. Firman-Nya, { ...Diantara hamba-hamba Allah Swt. yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama.} (QS Fātir, 35: 28).

Khasyyah merupakan Khauf yang disertai pengetahuan. Maka dari itu, Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah Swt. di antara kalian, dan aku adalah orang yang paling takut kepada-Nya di antara kalian."

Sedangkan Rahbah ialah mencari peluang untuk lari dari sesuatu yang tidak disukai. Kebalikannya adalah Ragbah, yaitu gerakan hati untuk mencari sesuatu yang dinginkan. Wajal artinya hati yang menggigil dan bergetar karena mengingat orang yang ditakuti kekuasaan dan hukumannya, atau saat melihatnya. Haibah artinya ketakutan yang disertai pengagungan dan penghormatan, yang biasanya juga disertai rasa cinta, karena penghormatan merupakan pengagungan yang disertai rasa cinta.

Khauf merupakan sifat orang-orang mukmin secara umum, Khasyyah merupakan sifat orang-orang yang berilmu dan memiliki pengetahuan, Haibah merupakan sifat orang-orang yang mencintai, sedangkan ljlal merupakan sifat orang-orang mendekatkan diri. Seberapa banyak ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, maka sebanyak itu pula Khauf dan Khasyyahnya, sebagaimana yang disabdakan Nabi Saw., "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling mengetahui Allah Swt. di antara kalian dan aku adalah orang yang paling takut kepada-Nya di antara kalian."

Beliau juga bersabda, "Sekiranya kalian mengetahui apa yang kuketahui, tentu kalian sedikit tertawa, banyak menangis, tidak bercumbu dengan istri di atas tempat tidur ,dan kalian akan keluar ke atas bukit untuk memohon pertolongan kepada Allah Swt.

Orang yang mempunyai sifat Khauf lebih suka melarikan diri atau menahan diri, sedangkan orang yang memiliki sifat Khasyyah lebih suka berlindung kepada ilmu. Perumpamaan di antara keduanya seperti orang yang sama sekali tidak mengerti ilmu kedokteran dan seorang dokter yang andal. Orang yang pertama mengandalkan pertahanan dan upaya melarikan diri, sedangkan orang yang kedua mengandalkan ilmu dan pengetahuannya tentang penyakit dan obat. (lbnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Madāriju As-Sālikin Manāzilu lyyāka Na'budu wa lyyāka Nasta inu, Juz 1, t.t.: 548).

- Riyāduş Şālihin :

Dari Abu Umāmah Ra., dari Nabi Saw.. beliau bersabda, "Tidak ada sesuatu yang dicintai oleh Allah Swt. kecuali dua tetes air dan dua bekas. Tetes air yang dimaksud ialah tetesan air mata karena takut kepada Allah Swt. dan tetesan darah yang tertumpah di jalan Allah Swt. Adapun dua bekas itu adalah bekas karena di jalan Allah Swt. dan bekas karena melaksanakan kewajiban Allah Swt." (HR At-Tirmizí, dan ia berkata, "Ini hadis hasan.").

Hadiš di atas mengandung beberapa faedah, antara lain keutamaan menangis karena merasa takut kepada Allah Swt. yang demikian itu merupakan salah satu bukti keimanan yang benar kepada Allah Swt. (Dr Mustafa Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttagina Syarhu Riyādis Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 407).

- Medical Hadis : 

Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata, Rasulullah Saw. mengatakan kepada kami, "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu Ba'ah (nikah), maka menikahlah, karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang tidak mampu, hendaklah berpuasa karena hal itu dapat menekan hawa nafsunya." (HR Ahmad, Musnadul Imām Ahmad Bin Hanbal, Jilid 6, No. Hadis, 3592, 1420 H/1999 M:72).

- Tibbun Nabawi :

Hubungan Şaum dengan Kesehatan

Şaum merupakan penawar untuk berbagai penyakit jiwa, hati, dan badan. Manfaatnya tak terhitung dan mempunyai pengaruh yang menakjubkan untuk menjaga kesehatan, meleburkan sisa-sisa makanan, menahan diri dari hal-hal yang berbahaya, apalagi jika dilakukan dengan cara yang benar menurut syariat. Saum menunjang kekuatan organ tubuh dan menguatkan hati, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Saum termasuk obat spiritual. Apabila orang yang berpuasa memperhatikan batasannya menurut tabiat dan syariat, maka manfaatnya amat besar bagi hati dan badan. Ada tujuan yang lebih tinggi dari sekadar meninggalkan makanan dan minuman. Karena itu, saum dikhususkan dari amal-amal lain, yakni bahwa saum itu bagi Allah Swt. Disamping itu, saum sangat bermanfaat bagi  orang yang melakukannya. (Ibnu'l Qayyim Al-Jauziyyah, Igāšatu'lLahfäni fi Masāyid Asy-Syaitāni, Juz 4, t.t.: 158-160).

- Penjelasan Surah Al-Mukminun Ayat 60-74 :

Ayat 60-74 meneruskan ayat sebelumnya: 4) Menginfakkan sebagian harta yang mereka miliki. 5) Hatinya takut pada Allah dan meyakini bahwa mereka akan kembali kepada Allah. Mereka itulah yang bersegera menjawab seruan kebaikan para rasul Allah dan berlomba-lomba menerapkannya dalam kehidupan nyata. 

Adapun orang-orang yang dalam hati mereka ada kesesatan, tetap berbuat dosa dan menyekutukan Allah, maka ketika datang azab Allah mereka berteriak-teriak. Berteriak itu tidak akan menyebabkan turunnya pertolongan Allah. Mereka berpaling dari wahyu Allah dan menyombongkan diri dan menghina Al-Qur’an dan Nabi Muhammad pada klub-klub malam. Mereka tidak mau merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an. Mereka mengenal pribadi Rasulullah Saw. tapi diingkari, bahkan menuduh beliau gila dan membenci kebenaran Al-Qur’an. 

Sebenarnya, mereka hanya mengikuti hawa nafsu. Jika Al-Qur’an itu mengikuti hawa nafsu mereka, rusaklah langit dan  bumi dan semua manusia yang ada. Mereka menolak ajaran yang ada dalam Al-Qur’an. Sebab itu, Allah melarang Rasul Saw. meminta upah dari dakwahnya. karena pahala akhirat jauh lebih baik. Dakwah Rasul Saw. mengajak ke jalan yang lurus. Orang yang mengingkari akhirat adalah orang yang tersesat dari jalan Allah.