Halaman

Kamis, 06 Oktober 2022

Tadabbur Al-Quran Hal. 248

Tadabbur Al-Quran Hal. 248
----------------------------------------------
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

- Al Qur'an Indonesia Tajwid.

- Yusuf ayat 108 :

قُلْ هٰذِهٖ سَبِيْلِيْٓ اَدْعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗعَلٰى بَصِيْرَةٍ اَنَا۠ وَمَنِ اتَّبَعَنِيْ ۗوَسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”

- Tafsir Al Muyassar

Katakanlah kepada mereka (wahai Rasul), "Inilah jalanku, aku mengajak beribadah kepada Allah semata dengan hujah (bukti nyata) dari Allah dan keyakinan. Yaitu, aku dan orang-orang yang mengikuti aku. Aku mensucikan Allah dari segala sesuatu, dan aku bukan termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan
selain-Nya"

- Mu'jam Qs Yusuf, 12: 108 :

/ اَدْعُوْٓا

Da'a: Ad-Du'a' itu seperti An-Nida (seruan) Kalau Nida cukup hanya dengan mengucapkan Ya atau Ayyā, tanpa harus menyebutkan nama. Sedangkan Du'a hampir tidak akan
diucapkan kecuali disertai dengan nama, seperti Ya Fulän. Namun terkadang keduanya berganti posisi dalam penggunaannya sebagaimana pada surah Al-Baqarah, 2: 171.
Adapun dakwah khusus untuk seruan kepada satu penisbatan (ajaran). Asalnya dakwah itu menyeru manusia kepada satu situasi, seperti pertemuan atau perkumpulan. Idli a adalah mengakui sesuatu sebagai miliknya
(Ar-Ragib Al-Aşfahāni, Mujam Mufradati Alfazi Al-Qur äni, 1431 H/2010 M: 129).